Kamis, 06 Desember 2012

Bentuk Kedisiplinan


Suatu bentuk disiplin akan terbentuk dengan sendirinya pada seorang anak jika :
  1. orang tua menerapkannya secara consisten tidak berubahubah sesuai suasana hati orang tua atau hanya tergantung saat orang tua ada bersama anak. Yang tak kalah penting hdala pada keluarga yang memiliki lebih dari 1 anak maka harus ada keadilan pada setiap anak bahwa aturan tersebut berlaku untuk mereka tanpa kecuali. Dalam memberlakukan suatu aturan orang tua perlu melakukan sosialisasi yang bersifat menyeluruh pada seluruh anggota keluarga termasuk pengasuh ataupun asisten rumah tangga lainnya. Kegagalan penerapan disiplin secara otomatis karena seringkali orang tua hanya berbicara pada anak atau orang tua hanya berbicara pada pengasuh saja sehingga tidak terbentuk menjadi tanggung jawab pribadi anak.
  2. Anak pun perlu memahami tujuan dari pemberlakukan dari disiplin tersebut. Salah satu upaya untuk mencapai pemahaman anak adalah dengan keteladanan terutama dari orang tua. Misalnya jika kita berharap anak usia 34 tahun terbiasa bangun tidur jam 6 pagi agar dia tidak sulit saat usia SD nya nanti maka orang tua pun perlu memperlihatkan bahwa mereka pun sudah bangun di waktu tersebut walaupun mungkin mereka pulang kerja saat hari sudah larut sehingga masih merasa mengantuk di pagi harinya. Jika orang tua ingin memberlakukan waktu menonton TV pada anak maka pada saat mereka masih bangun di luar jam tersebut orang tua pun perlu menahan diri untuk tidak menonton TV.
  3. Orang tua tidak mudah menyerah dan tidak mudah marah jika tingkah laku disiplin yang bersifat normatif tidak tercapai pada anak dalam waktu yang singkat. Anak memiliki keunikan tersendiri sehingga rasa nyaman mereka untuk melakukan tingkah laku tersebut akan berbedabeda.
  4. Semakin bertambah usia seorang anak tuntutan lingkungan social terhadap dirinya semakin tinggi sementara ketidakdisiplinan ini sudah terpola sehingga akan semakin sulit bagi dirinya untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku umum. Semakin dini diterapkan, kemampuan beradaptasi anak dengan tuntutan lingkungan akan lebih baik.
2) Pola Komunikasi
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah pola komunikasi yang terjadi. Memang saat ini relasi orang tua – anak dapat dikatakan sudah lebih hangat dan komunikatif karena anak sudah lebih berani mengungkapkan apa yang menjadi pemikirannya. Tetapi mengenai pendidikan dan cita-cita, seringkali orang tua memiliki terlalu banyak referensi, sementara mereka kurang menyiapkan anak-anaknya dengan bekal keterampilan motorik dan kekuatan mental yang memadai.

Dengan semakin majunya teknologi dalam bentuk media audio visual kemudahan telekomunikasi dan mengakses informasi membuat seorang anak platinum akan mendapatkan percepatan dalam perkembangan kemampuan berpikirnya. Namun dengan segala kemudahan fasilitas ternyata menjadikan mereka terbiasa dengan proses yang serba instant. Banyak anak yang diusia pra sekolah terbentuk menjadi anak yang ingin serba cepat mudah bosan dan membutuhkan tantangan secara kognitif namun kurang mau berusaha jika diberikan tantangan yang membutuhkan pengerahan fisik yang agak melelahkan. Mereka terlalu mengandalkan kemampuan bernegosiasi dan analisa situasi dan lebih sibuk membandingkan dirinya dengan orang lain.

Kondisi ini menyebabkan penerapan disiplin akan membutuhkan suatu strategi tersendiri agar anak tetap dapat berkembang menjadi seorang individu yang cerdas namun santun dan peka terhadap kondisi lingkungan sosialnya.

Karena mereka merupakan anak-anak yang energik dan kritis maka orang tua tidak dapat lagi memaksakan suatu pendapat atau aturan tanpa mereka pahami tujuannya. Para orang tua mendapatkan tantangan untuk terus proaktif dalam mengakses informasi terbaru mengenai perkembangan anak. Hal ini penting agar orang tua tidak terjebak pada situasi anak dapat memanipulasi mereka padahal pencapaian disiplin tidak berjalan secara efektif. 

Memanfaatkan teknologi sebagai sarana komunikasi memang dapat dilakukan, tetapi yang terpenting adalah saat pertemuan secara fisik, yaitu :
  1. orang tua dapat memanfaatkan bahasa tubuh secara optimal, misalnya berbicara dengan anak sambil menatap matanya dan pastikan anak pun terbiasa berbicara dengan menatap orang tuanya.
  2. Pengalaman komunikasi anak dengan orang tua akan terpatri kuat dan membentuk pribadi di masa dewasanya. Jarak intim saat berbicara, usahakan semakin muda usianya semakin banyak komunikasi yang disertai sentuhan. Tidak selalu harus dengan pelukan, tetapi pembiasaan bersalaman, mengelus kepala/rambut atau bahu, punggung, akan dapat mencairkan ketegangan yang dirasakan anak maupun orang tuanya.
  3. Penggunaan intonasi suara yang tepat dan anak memahami esensi pembicaraan. Topik-topik yang berisi tentang transfer tanggung jawab, kepercayaan orang tua pada anak ataupun umpan balik jika mereka melakukan kesalahan sebaiknya disampaikan secara langsung, tidak menunggu munculnya tingkah laku tak terduga.
  4. Dengan kehangatan yang telah terjalin di masa usia dini, sejalan dengan pertambahan usia anak ungkapan kasih sayang tidak selalu harus dengan kedekatan fisik, tetapi lebih mengembangkan komunikasi dua arah yang berimbang.
TIPS MEMBENTUK ANAK MENJADI SEORANG YANG TANGGUH SEPANJANG ZAMAN

1) Mulailah dari diri Anda !
2) Janganlah bersikap kasar
3) Tanamkanlah rasa percaya diri
4) Jangan jadikan dia pengekormu
5) Jagalah terus kemandiriannya
6) Jangan berlebihan melindunginya (over protective)
7) Tumbuhkanlah jati dirinya.
8) Ajarkanlah ia bahwa hidup hanyalah sementara.
9) Berusahalah terus mengembangkan kecakapan dirinya.
10) Berilah kesempatan padanya untuk membantu Anda.
11) Biarkan dia bermain.
12) Tegakkanlah aturan keluarga di rumah Anda.
13) Jadikan dirinya orang yang memiliki obsesi yang tinggi.
14) Bantulah anak dalam memilih teman.
15) Hindari cemoohan dan hujatan padanya
16) Bangunlah sasaran dan tujuan hidupnya.
17) Jadikan dia pribadi yang cekatan.
18) Berikanlah limpahan tugas yang tidak mengekang.
19) Tegakkan tanggung jawab dalam dirinya.
20) Alihkan tanggung jawab padanya.
21) Terus meningkatkan prestasi untuk menjadi yang terbaik.
22) Pujian dan Sanjungan yang tidak berlebihan.
23) Berikanlah kebebasan memilih.
24) Utuslah anak untuk menyelesaikan urusan Anda.
25) Ajaklah anak Anda dalam pertemuan orang dewasa.

1 komentar:

  1. Lucky 15 Casino: Play Slots at JT Hub
    Lucky 15 casino is the perfect place for all your 안동 출장샵 entertainment needs! 목포 출장마사지 The gaming floor is full 서산 출장마사지 of slots, table 사천 출장안마 games and 군포 출장안마 live games!

    BalasHapus